Beberapa hari belakangan ini media pers disibukkan dengan beberapa peristiwa dan berita-berita yang menyorot perhatian masyarakat ke media-media massa seperti koran, televisi dan sebagainya. Bukan hanya masyarakat Indonesia yang ditanah air , tapi juga menyita perhatian masyarakat Indonesia yang di luar negeri bahkan masyarakat dunia.
Berita-berita yang menghiasi media pers menjadi menjadi daya tarik tersendiri. Beragam perasaan dan opini serta komentar-komentar menghiasi kehidupan masyarakat. Rasa sedih, prihatin ,cemas menyelimuti masyarakat. Bencana yang datang silih berganti menghantam persada tanah air menjadi tanda Tanya bagi kita semua. Kenapa semua itu terjadi?
Kita bukannya memvonis bahwa itu mutlaq azab semata. Bisa jadi bencana-bencana itu adalah rahmat bagi kaum beriman yang sabar atau sebuah peringatan bagi kaum yang lalai atau memang azab bagi kaum yang engkar wallahu a'lam.
Cobalah kita kosongkan waktu kita untuk beberapa menit saja sebelum tidur mari kita gunakan akal kita bertanyalah pada hati kecil kita. Kenapa bisa terjadi silih berganti?
Beberapa hari sebelum gempa kita mendengarkan berita yang membuat wajah kita malu bercampur marah . seorang bintang film porno asal Jepang Maria Miyabi Ozawa akan berkunjung ke Indonesia, memenuhi undangan sebuah rumah perfilman tanah air
Maria Ozawa dijadwalkan akan menjadi bintang dalam sebuah film " menculik miyabi" walau film ini tidak berbau porno ( menurut versi mereka ) namun datangnya miyabi dan berpartisipasi dalam film itu sudah mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia internasional khususnya Negara-negara Islam. Apalagi Indonesia merupakan Negara yang berpendudukan islam terbesar didunia.
Berbagai kritikan, keberatan dan kecaman tidak hanya datang dari ormas-omas Islam tapi juga dari kalangan artis dalam negeri, tetap tidak menyurutkan niat rumah produksi film tersebut untuk memproduksi film. Dalam sebuah wawancara mereka begitu bersekukueh untuk menggoalkan film itu, apabila tidak diizinkan syuting di Jakarta, mereka akan mencoba syuting di Bali, kalau tidak juga bisa mereka akan syuting di Jepang. Naudzubillahi min zalik.
Berbagai pertanyaan timbul di kepala kita. Ada apa dibalik semua ini? Apa yang mereka inginkan ? kenapa harus miyabi? Bukankah masih banyak artis-artis lokal yang sudah tidak asing lagi dan memilki kemampuan akting yang tidak diragukan lagi. Tidakkah mereka belajar dari kesuksesan film laskar pelangi atau ketika cinta bertasbih yang hanya bermodalkan pemain kelas-kelas teri bahkan orang yang baru memulai langkah awal didalam dunia akting.
Mungkin masih segar diingatan kita semua beberapa tahun silam, dunia Islam dihebohkan oleh berita terbitnya majalah porno Playboy di Negara berpendudukan muslim terbanyak di dunia Indonesia. Berita yang sungguh mencoreng martabat bangsa dimata dunia.
Sangat kita sayangkan pemerintah tidak memilki kuku untuk menolak itu semua apalagi membumi hanguskan segala bentuk kemaksiatan yang ada. Sungguh mengherankan disaat jamaah tabligh datang membawa nilai-nilai akhlaq dan kesopanan moral ditengah masyarakat malah ditolak dan ditolak, namun ketika seorang wanita yang sudah dikenal berkecimpung didunia maksiat datang malah didiamkan dan diterima dengan tangan terbuka.
Masyarakat khususnya umat islam berada dalam gejolak perasaan yang tidak menentu. Rasa sedih dan berduka akhibat musibah yang datang bercampur dengan perasaan marah.
Akankah kita ingin mendatangkan bencana sekali lagi? Bukankah cukup banyak sejarah yang menceritakan bagaimana umat-umat terdahulu dihancurkan karena ke engkaran mereka kepada Allah.
Mari kita sama-sama meng intropeksi diri. Apakah bencana-bencana yang telah datang ini pantas kita sebut sebagai ujian dan rahmat? atau sebatas teguran karena kelalaian kita selama ini atau malah itu adalah benar-benar azab yang diturunkan ALLAH
                                              Wallahu a'lam bisshawab.
 
* Sebuah rintihan suara hati dari ujung syuq syayyarat Cairo

0 comments: